Jocker ID - Google Chrome semakin berkembang dengan fitur-fitur memikat untuk mengalahkan Mozilla Firefox. Meskipun begitu, tak sedikit orang yang kecewa maupun nyaman dengan apa yang disuguhkan oleh browser milik Google ini. Beberapa pertanyaan timbul dalam kolom komentar dari sahabat blogger, maaf bila sampai saat ini saya belum bisa blogwalking (beberapa hal pada komputer saya belum sepenuhnya normal), pertanyaan menarik yakni "bagus mana antara Chrome dan Firefox"? Pertanyaan itu tak bisa dijawab oleh seorang individu, karena tiap orang memiliki tingkat kenyamanan dan level tertentu terhadap setiap browser yang mereka gunakan. Untuk bisa menilai sehebat apa browser tersebut, mari kita selidiki semuanya dengan berawal dari "Auto Translate Google Chrome".
Image: Capture |
Fitur yang satu ini sudah menjadi satu paket bersama browser kesayangan pemirsa. Fitur ini memang sangat membantu bila anda menjelajah ke situs yang tidak anda ketahui bahasanya. Namun tak semua orang menyukai dengan auto translate yang ditawarkan oleh Google (termasuk saya), dialog yang muncul di adress bar seperti gambar di atas (yang diberi lingkaran merah) membuat kenyamanan saya terganggu dan tentunya akan mengurangi bandwidth koneksi internet yang sedang digunakan. Setiap metode online yang dijalankan, layaknya facebook dengan auto refreshnya (update status), auto translate pun demikian akan merogoh kuota internet yang lebih dari standarnya.
Untuk Menonaktifkan Auto Translate Google Chrome caranya sangatlah mudah, anda hanya perlu membuka settingan lanjutan yang biasa saya jelaskan pada artikel-artikel sebelumnya (silakan baca kembali).
Setelah masuk ke menu setting Google Chrome, skroll ke bawah dan klik Show advanced setting.. Cari kata "Language" (maaf saya menggunakan Chrome versi English) dengan menggunakan CTRL F. Anda akan menemukan kalimat yang mempunya kotak cek seperti gambar di bawah (dilingkari warna merah).
Image: Capture 2 |